Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born.

-Dale Turner-

Monday, September 20, 2010

Day #5 "Sekolah Mukimuki"


Hari ini adalah hari senin yang sangat ditunggu-tunggu oleh Mukimuki. Inilah hari pertama Mukimuki bersekolah, dia sudah sangat tak sabar ingin pergi ke sekolah dan bertemu teman-teman baru, guru baru, dan belajar mengenai hal-hal yang baru. Sepertinya akan sangat menyenangkan. Tak heran Mukimuki sangat bersemangat hari ini, sejak pagi dia sudah bangun dan mandi, saat ini dia sedang sarapan bersama ayah dan ibunya.

Mukimuki : ayah, ibu siapakah yang akan mengantarku ke sekolah pada hari pertamaku ini?

Mupamupa : sepertinya ibumu nak, ayah harus ke ladang hari ini.

Mumimumi : ibu akan mengantarmu nak, apakah kau sudah menyiapkan segala keperluanmu?

Mukimuki : sudah bu, sejak malam aku sudah selesai menyiapkan peralatan sekolahku, wow, aku benar-benar tak sabar untuk bersekolah, pasti akan menyenangkan memiliki teman-teman baru.

Sehabis sarapan Mukimuki berangkat ke sekolah dengan diantar oleh ibunya.
Sekolah nya terletak di atas bukit tak jauh dari ladang bawang milik ayahnya. Mereka berangkat bersama dan ayahnya berbelok menuju ladang bawang, sedangkan Mukimuki terus berjalan bersama ibunya ke atas bukit.


***

Sesampainya di sekolah, telah banyak anak anak baru yang akan masuk sekolah untuk pertama kalinya. Mereka rata rata diantar oleh orang tuanya. Kecuali satu, dia diantar oleh neneknya, dia adalah Mosimosi teman bermain Mukimuki.

Mukimuki : hei lihat bu, itu Mosimosi dan neneknya (menunjuk ke Mosimosi)

Mumimumi : benar juga, dia kan masuk sekolah bersama mu juga nak.

Mukimuki : kupanggil dia ya bu? HEEI !!! MOSIMOSI !!! (melambaikan tangannya)

Mosimosi : Hai Mukimuki (berlari ke arah Mukimuki), di kelas mana kau ditempatkan?

Mukimuki : kelas? Aku tak tahu? Bagaimana kau bisa tahu?

Mosimosi : kau ini memang bodoh ya? Kau tak liat semua anak melihat papan besar di sana (menunjuk ke lapangan), itulah dimana nama kita tertulis untuk ditempatkan di kelas tertentu.

Mukimuki : wah yang benar kau? Aku kesana dulu ya bu? (sambil berlari)

Tak lama kemudian, Mukimuki kembali.

Mukimuki : Mosi, aku di kelas matahari, kau di kelas mana?

Mosimosi : wah kita berbeda kelas Muki, aku kelas Cemara.

Mukimuki : ah tak apa, kita tetap bisa berangkat dan pulang bersama,

Mosimosi : benar juga Muki. Sepertinya sebentar lagi bel akan berbunyi, aku akan bicara pada nenekku agar dia pulang saja.

Mukimuki : baiklah Mosi, eh bu, kau bisa meninggalkanku sekarang, aku akan masuk kelas

Mumimumi : baiklah nak, semoga kau bersenang-senang (sambil berlalu)

Teng... Teng... Teng...

Bunyi bel tanda masuk dimulai, anak anak yang lebih senior masuk ke kelas masing masing, sedangkan anak anak baru, terlihat kebingungan. Lalu terlihat seekor siput yang berjalan sangat lambat sambil membawa denah sekolah, yang ternyata adalah penjaga sekolah.

Penjaga Sekolah : ikuti aku anak anak baru (dengan anda datar membosankan)

Dia berjalan sangaaaaaat lambat sambil menunjukkan masing masing kelas pada anak anak baru itu, anak anak baru itu masing masing masuk ke kelas yang ditunjuk oleh sang penjaga sekolah dengan wajah kesal, karena lamanya sang penjaga sekolah berjalan. Ketika saatnya Mosimosi berpisah memasuki kelas Cemara.

Mosimosi : sampai jumpa Muki, kita bertemu sepulang sekolah (sambil masuk kelas)

Mukimuki : baiklah Mosi, semoga kelasmu menyenangkan.

Akhirnya mereka sampai pada kelas dimana Mukimuki akan belajar, yaitu kelas Matahari.

Penjaga Sekolah : ini kelasmu nak, silahkan (dengan nada bicara tetap datar)

Mukimuki : baiklah pak penjaga sekolah (dia sudah sangat kesal karena lamanya penjaga sekolah berjalan dan masuk dengan sejumlah anak baru lainnya)

***



Di kelas, seekor burung hantu yang merupakan wali kelas di kelas Matahari sedang berdiri di depan, menunggu anak anak baru tersebut.

Profesor Woops : Selamat datang anak anak, silahkan duduk di tempat yang kalian suka

Terjadi perebutan tempat duduk, Mukimuki akhirnya mendapat bangku paling ujung sebelah kiri. Dari situ dia dapat melihat pemandangan di luar jendela.

Profesor Woops : Baiklah kalian telah mendapat tempat duduk yang menurut kalian nyaman, perkenalkan namaku Woops, kalian bisa memanggilku Profesor Woops

“Ha Ha Ha”. Beberapa anak anak terkikik, menertawakan nama sang wali kelas yang lucu. Tapi akhirnya mereka mengetahui mengapa dia bernama Woops. Setiap kali dia selalu saja secara tak sengaja akan menjatuhkan kapur nya yang dipakai menulis, dan saat itu dia akan berkata

“Woops, hampir saja jatuh”

Profesor Woops : kali ini anak anak, aku ingin kalian memperkenalkan diri masing masing di depan kelas, sebutkan juga hal hal yang kalian sukai. Dimulai dari nak, (menunjuk bocah berukuran mungil di depannya)

Lupalupa : Namaku Lupalupa, aku tinggal dengan ayahku yang seorang pemerah susu, hal yang aku sukai adalaaaaaah.... (berpikir keras), wah aku lupa... apa yaaa?

Anak anak di kelas semua tertawa, lalu giliran berikutnya seorang gadis bernama Lobilobi, dengan wajah bulat berwarna merah, dan seterusnya dan seterusnya, lalu ada seorang dengan tubuh gemuk bundar seperti bola dengan mulutnya yang selalu mengunyah keripik kentang.

Gorigori : Hai teman teman, namaku Gorigori, aku tinggal dengan paman dan bibiku, yang berjualan kentang di sebelah utara desa ini, ayah dan ibuku sudah lama tiada, tapi aku tak kesepian, paman dan bibiku sangat baik, dan terutama karena mereka memperbolehkanku memakan keripik kentang yang dibuat bibiku ini setiap hari, hal yang kusukai adalah.... Ya makan keripik kentang ini (sambil menunjukkan keripik kentang di tangannya)

Anak anak kembali tertawa. Tibalah pada giliran Mukimuki.

Profesor Woops : baiklah bocah berkepala bawang, kau yang terakhir (menunjuk kepada Mukimuki)

Mukimuki : Uhm, namaku Mukimuki, aku tinggal dengan ayah dan ibuku di kaki bukit sana, ayahku bekerja di ladang bawang yang terletak tak jauh dari rumah kami. Hal yang kusukai adalah bermain dan mencoba hal hal baru.

Profesor Woops : ya, kalian semua telah saling mengenal satu sama lain, mari kita melakukan hal hal yang baru dan menyenangkan selama di kelas ini, akan kupastikan kalian lebih pandai sedikit ketika pulang daripada kalian datang. Aku akan mengajari kalian lagu kelas matahari ini, agar kita selalu bersemangat dan berwajah ceria dalam belajar. Aku akan menuliskannya di papan tulis.

“Woops, aku hampir saja menjatuhkan kapur ini”

Anak anak seketika tertawa geli melihatnya. Lalu Profesor Woops menuliskan lagu kelas matahari di papan tulis.


Matahari


Kau datang dari timur dan pergi ke barat
Kau datang dengan tersenyum dan pergi dengan tertawa


Ma – Manisnya senyummu
Ta – Taklukkan malasku
Ha – Hangatnya sinarmu
Ri – Iringi langkahku


Profesor Woops, kemudian menyanyikan lagu itu, dan anak anak pun mengikutinya dengan gembira.

Sekolah memang sebuah tempat yang menyenangkan, dimana kita bisa berbagi bersama, tertawa bersama, belajar bersama dan bermain bersama. Sebuah tempat untuk mengetahui hal hal baru. Sebuah tempat dimana terdapat teman teman yang selalu ceria. Sebuah tempat yang selalu menghasilkan sebuah cerita.

No comments:

Post a Comment