Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born.

-Dale Turner-

Tuesday, November 30, 2010

day #7 "Pernah Cantik"

"kumohon lepaskan aku"
dia hanya terdiam
seolah tak mendengarkan
"aku tak punya pilihan lain, ayolah"
dia tetap bergeming
memang...
dia pernah menjadi yang paling cantik
itu semasa hidupnya
andai saja dia masih punya kepala
tentu tak akan seperti ini jadinya

Monday, November 29, 2010

day #6 "Hobi"


aku ditakdirkan untuk sendiri
apa daya dengan hasrat ini
tujuh mantan istri
berusaha pergi 
lari

tapi cintaku tak kan pergi
tesimpan di lemari
dan ku nomori
kepala istri
mati



Sunday, November 28, 2010

day #5 "Ingin Alih Profesi"

sekali lagi...
aku disalahkan, dituduh, jadi tersangka


begitupun kali ini, 
aku jadi kambing hitam
atas hasrat busuk, 
dari dia yang tak bernama
bosan aku melihat darah segar itu
tatapan ketakutan menanti ajal, 
bikin muak saja...


tapi bagaimana lagi, 
memang itulah pekerjaanku
memuntahkan timah panas, 
demi menembus daging
seandainya bisa alih profesi
pasti aku pensiun dari pekerjaan ini

Saturday, November 27, 2010

day #4 "Gadis Kecil Berponi"

ah, setelah sekian lama,,,
dia kembali berlari menghampiriku
menyambutku pulang ke rumah ini
senyumnya yang manis
dengan poni di dahinya
dan gaun putih pucat yang selalu dikenakannya
"apa kau rindu bermain denganku?" tanyaku
dia hanya mengangguk


tapi ini tak akan sama seperti dulu, batinku
aku telah bertambah tua
sedangkan, dia masih sama seperti dulu
sesosok gadis kecil berponi berusia 7 tahun
hanya lukisan potret dirinya saja
telah berubah kusam dan kumal dimakan usia
yang tergantung di ruang tamu
tak ubah saat ku meninggalkan rumah ini
20 tahun silam

Friday, November 26, 2010

day #3 "Tak Berjodoh"



sekali lagi dia datang dan menangis
heran, apa yang dia tangisi
aku tak dapat memberinya apa apa lagi


"relakanlah, sayangku"
"kita memang tak berjodoh"


"ah, kau memang keras kepala"
"sebaiknya aku pergi saja"


kutolehkan kepalaku ke belakang
untuk terakhir kalinya kubaca 
namaku yang tertulis di nisan itu 
sejak setahun yang lalu

Thursday, November 25, 2010

day #2 "Novelis Misteri"


dia tertawa
baru pertama melakukannya
kepuasan tiada tara
bosan menjadikan yang maya sebagai tokoh

dia berbalik
melihat sesosok tubuh tanpa nyawa
hasil karyanya
diletakkannya pisau berlumur darah

dia menghela nafas
tak membutuhkan lagi berita kriminal
yang nyata lebih terasa
dibuatnya oleh tangannya

dia novelis misteri

Wednesday, November 24, 2010

day #1 "Pusara Putih"

sudahlah jangan kau berteriak dan memaki,
teriakku pada petir
dan kau, janganlah terus menangis,
bentakku pada hujan
kurebahkan diriku kembali
dan tidur dengan tenang
di dasar pusara putih


Monday, November 22, 2010

Akhir Atau Awal

esok disaaat disaat parkiran kampus penuh 
penuh oleh orang tua dan pengiring


esok disaat kemacetan mendadak terjadi
terjadinya tarif parkir yang dipastikan melonjak


esok disaat kerumunan bertoga berkumpul
berkumpul untuk sebuah pengesahaan


esok disaat kebingungan melanda
melanda apakah merupakan suatu akhir atau awal


Wednesday, November 10, 2010

Hari itu, 8 November 2010

Kawan ingatkah bahwa kita memulainya di saat yang berbeda . Ingatkah bahwa rasanya berat untuk memulai hal itu. Saat langkah awal kita mulai menjejak di ruangan itu. Semuanya begitu kuning dan tebal.

Kawan ingatkah saat saat kita menanti di pagi hari. Menanti sebuah tanda tangan dari yang berwenang. Membawa senyuman saat keluar ruang jurusan atau terkadang pulang tanpa membawa hasil.

Kita memiliki masalah yang berbeda, kesulitan yang tak sama dan hasil yang tak memuaskan. Tapi apa kita saling menjauh? Tidak. Kita saling menopang dan menenangkan satu sama lain.

Di saat yang lain asyik dengan liburan dan waktu senggangnya, apa yang kita lakukan? Berkutat dengan jurnal dan referensi. Merasa bodoh menyia nyiakan masa masa santai itu.

Ingatkah bahwa saat otak kita sedang macet dan butuh ketenangan, kita selalu rela meluangkan waktu bagi mereka yang membutuhkan, karena mereka semua sama seperti kita, hanya memulai di waktu yang berbeda dan tepat menurut mereka.

Ingatkah bahwa kita pernah seharian di gedung itu, menatap nanar notebook dari pagi hingga petang. Demi apa kita melakukan semua itu? Demi sebuah pujian? Tidak. Demi sebuah penghargaan? Tidak.

Semua itu demi waktu itu, saat itu dan hari itu .


Waktu itu...
Dimana otak dicambuk bekerja lebih keras
dan logika diajak bersahabat.
Saat mental dan kesabaran melawan cercaan

Saat itu...
Pucat pasi dan berbagai ekspresi hadir menghiasi
Dukungan, senyuman, dan doa mengalir dari mereka yang peduli
Air mata haru dan kebahagian dari kami yang mengalami

Hari itu, tanggal 8 November 2010
Kami semua tersenyum bahagia




-dedicated to my beloved friends, intan, rosa, silvi, and ruth, who fought together with me -

Wednesday, November 3, 2010

Malaikat Bersayap Putih Atau Hitam


tak terbayang apa yang akan terjadi
tiba sudah hari pengadilanku

apa yang harus kuperbuat
tak ada
apa yang harus kulakukan
tak ada

apa dapat kuhindari saat itu
tidak
apa dapat kumemilih
tidak

suatu waktu yang kunanti tapi kutakuti
sebuah penentuan yang bagaikan dua sisi mata uang
hanya ada dua jawaban
ya dan tidak

hanya apa yang keperbuat selama inilah bekalku
tak ada yang menolong
hanya diri sendiri yang mampu menghadapi
dan akan kulihat

apa malaikat bersayap putih yang akan menemaniku
ataukah malaikat bersayap hitam yang malah menghakimiku

-tinggal menanti hari untuk sidang sarjana-